CARA BETERNAK HWAMEY ATAU WAMBI

CARA BETERNAK HWAMEY ATAU WAMBI



Hwamei atau yang terkenal di Indonesia dengan sebutan wambi pernah menjadi burung wajib dalam setiap event lomba burung berkicau pada era 1990-an, hingga awal masuk 2000-an, namun sejak kemunculan wabah Flu burung atau SARS (sindrom sistem pernafasan akut)  di awal tahun 2003, dari isu tersebut pemerintah mulai menutup dan menghentikan impor burung asal China tersebut,
mengakibatkan pasokan di pasar burung kosong dari situlah burung hwamei mulai naik daun dan menjadi perbincangan dikalangan sahabat kicau, Keran impor mulai dibuka namun tidak seperti dulu dengan pembatasan jumlah yang boleh di impor juga didak ada kepastian kedatangannya, dari pada kita
menunggu dengan tidak adanya kepastian sekedar membuka pandangan sahabat kicau untuk memulai mencoba menangkar hwamei dengan hwamei yang sudah terbeli dan dipelihara di rumah dengan pemikiran bisa memenuhi kebutuhan di Indonesia juga melihat harga yang lumayan sekarang ini bisa menjadi daya tarik tersendiri selain kicauannya.



Untuk memenuhi kebutuhan akan burung para pedagang mulai memcoba mendatangkan atau dari peternak hwamei yang ada di sini,  dijumpai di pasar burung depok solo dengan harga fantastis jantan MH dihargai 3,5jt dan untuk betina mencapai 2,5jt gimana sahabat kicau tertarik ??? untuk menambah penghasilan sahabat kicau, mungkin artikel ini sangat membantu tentang niat sahabat kicau ingin menjadikan hobi menjadi ladang penghasil uang .

MARI KITA MULAI UNTUK BETERNAK BURUNG HWAMMEI ATAU WAMBI



A.     MEMILIH HWAMEI BAKALAN
Beberapa tips berikut bisa diterapkan dalam pemilihan burung hwamei bakalan atau muda hutan MH, memilih burung hwamei akan lebih baik jika burung didapatkan berusia masih muda, memilih burung hwamei yang masih berusia muda ini bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :






       1.      Warna bulu pada bagian dadanya yang masih kusam tidak terlihat warna tegas.
       2.      Bulu pada kepala yang masih tipis.
       3.      Kaki yang masih terlihat basah dan tanpa sisik (medang) klo orang banyak bilang.
       4.      Paruh yang masih tipis dengan warna kekuningan pada bagian dalamnya.
       5.      Dan suara kicauan yang masih belum keras ( masih serak atau parau ).

Memelihara burung hwamei muda hutan memang lebih mudah dibanding memelihara burung hwamei yang sudah dewasa atau dewasa hutan, selain lebih mudah dibuat jinak karena burung akan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya juga mudah pemasteran dengan suara burung lainnya yang diinginkan.



   B.      MENGENAL HWAMEI
Dalam artikel sebelumnya www.ujebirdfarmmj981.com cara-membedakan-hwamei-China-dan-hwamei Taiwan dijelaskan, hwamei yang banyak ditemukan di pasaran terdiri atas dua jenis,   untuk burung hwamei china memiliki nama ilmiah Garullax Cannorus, selain itu hwamei China juga dikenal dengan sebutan chinesse Hwamei dan juga Melodius Lughingthrush,sedangkan burung hwamei asal taiwan secara ilmiah disebut dengan Garullax Taewanus, sahabat kicau di Indonesia sudah mengenal dari awal bahwa hwamei dari cinalah yang  memiliki karakter memikat hati para sahabat kicau di Indonesia.



  C.      MEMILIH INDUKAN UNTUK PENANGKARAN HWAMEI
Untuk menangkar hwamei, dibutuhkan beberapa persyaratan antara lain:
Salah satu hal yang paling menyulitkan dalam menangkar hwamei adalah mendapatkan sepasang calon induk, sebab burung jantan dan betina memiliki penampilan fisik yang hampir sama, baik bentuk, warna, maupun ukuran tubuhnya.
Untuk membedakan jenis kelaminnya, kita hanya bisa melakukannya dengan cara mendengarkan suaranya.
 Burung  hwamei jantan akan berkicau dengan lagu bervariasi dan sangat lantang, adapun burung betina hanya memiliki suara panggilan, atau membalas kicauan burung jantan dengan suara khasnya: cier.. cier.. cier..

       1.      Sepasang burung dengan kualitas volume yang bagus jantan maupun burung betina.
       2.      Kondisi kedua calon induk sehat dan tidak cacat.
       3.      Burung jantan dalam kondisi siap kawin, ditandai dengan sering berkicau di hadapan betina.
       4.      Burung betina berumur minimal 8 bulan, sudah jinak, dan siap kawin pula mulai membalas kicauan sijantan. 





   D.     MEMPERSIAPKAN  SANGKAR HWAMEI
Untuk menangkarkan hwamei sabahat kicau bisa menggunakan kandang permanen /aviary berukuran sedang maupun  besar melihat ketersediaan lahan yang paling penting adalah bikin semirip mungkin dengan alam dengan menaruh beberapa tanaman di dalamnya berupa tanaman asli atau plastic, adapun penempatan sarang yang bagus adalah di antara dedaunan yang agak lebat karna untuk memastikan hwamei nyaman dan tidak terlihat predator lain saat mengerami dan merawat anakan, bahan sarang bisa menggunakan jerami kering atau daun cemara dan material sarang lainnya, sebagian disimpan dalam tempat sarang, dan sebagian lagi ditebarkan di dasar kandang atau di sela-sela tanaman.




   E.      PROSES PENJODOHAN HWAMEI
Pada dasarnya proses penjodohan semua burung adalah sama dengan burung lainnya untuk sahabat kicau yang belum paham bisa liat di artikel www.ujebirdfarmmj981.com silakan buka kembali cara menjodohkan burung, pada awal penjodohan sahabat kicau mulai bisa menggunakan pendamping suplemen yang dijual di berbagai toko pakan burung untuk mengkondisikan kedua induk agar cepat birahi, dan lebih cepat pula berjodoh, jika burung sudah mulai saling memanggil dengan bersaut-sautan maka burung sudah bisa diartikan berjodoh dan bisa disatukan dikandang penangkaran, setelah beberapa hari bersama dalam kandang, burung jantan yang sering berkicau dengan lantang sambil menggetar-getarkan kedua sayapnya dengan cepat, pada saat itu pula burung betina akan membalas sahutan sang jantan dengan suara khasnya dan sering mengikuti kemana pun burung jantan, biasanya pasangan hwamei akan terlihat saling bersolek dan saling menyuapi pakan, beberapa waktu kemudian burung betina mulai mengumpulkan bahan sarang yang sudah ditebar di dasar kandang selanjutnya di bawa ke sarang dan merapikan sarang, lanjukan suplemen untuk menambah birahi sampai hwamei sahabat kicau beterlur, hentikan suplemen sampai telur menetas.




   F.       MEMANTAU PERKEMBANGAN INDUKAN HWAMEI
Mengingat karakter hwamei  jadi sahabat kicau bisa sering melihat atau memantau perkembangan indukan di dalam sangkar penangkaran karena sifat petarung untuk memastikan jantan dan betina tidak saling serang, seperti yang dilakukan burung dengan karakter petarung lainnya lainnya, murai, kacer,dll akan memunculkan sifatnya apabila terdengar suara kicau jantan lainnya dan berdampak pada betina pada awal-awal penyatuan dalam sangkar penangkaran, Induk betina hwamei akan bertelur sebanyak 2 – 4 butir dan dierami selama 14 – 15 hari, telur menetas usahakan jangan sampai kehabisan makanan untuk loloh anakan jadi full jangkrik ulat kandang juga untuk tambahan kroto, setelah anakan berumur 7-10 hari anakan siap untuk dipanen dan lanjutkan loloh sendiri supaya indukan lebih cepat proses untuk berprodukasi kembali.

Demikian proses demi proses sudah saya jabarkan diartikel ini dan selebihnya semoga bermanfaat untuk sahabat kicau semua, salama sahabat kicau seluuruh Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

CARA MEMBEDAKAN HWAMEI CHINA DAN HWAMEI TAIWAN ( WAMBI )

Cara Mengatasi Masalah Gagal Mabung dan Nyerit

PERAWATAN KOLIBRI ATAU KONIN IJOAN (MH)