CARA BETERNAK TLEDEKAN ATUA BIASA DISEBUT JUGA SULINGAN

CARA BETERNAK TLEDEKAN ATAU BIASA DISEBUT JUGA SULINGAN


      Salam sahabat kicau Indonesia seperti jenis burung yang lainnya, proses perjodohan burung tledekan/sulingan bisa dilakukan dengan cara mendekatkan sangkar induk jantan dan sangkar induk betina selama 1-2minggu, dan dapat  juga langsung dimasukkan ke dalam sangkar ternak dan jangan lupa untuk dipantau untuk memastikan agar burung sahabat kicau benar-benar berjodoh. Untuk mempercepat penjodohan dan birahi bagi induk betina, dapat ditambahkan makanan voer dengan pelet ikan ukuran terkecil, juga dengan pemberian  ekstra fooding (jangkrik)pagi dan sore hari.
Beikut adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam beternak tledekan/sulingan:

1. persiapan sangkar penangkaran
Persiapkan  sangkar untuk penangkarannya, dengan  memiliki ruang yang cukup bagi burung untuk bergerak bebas, karena burung tledekan memang  sangat lincah.
- Ukuran kandang penangkaran dengan lebar 90cm X 90 cm,dan tinggi 200 cm. - Sangkar ternak dibuat dalam kondisi agak gelap dengan kelembaban yang cukup, dan tambahkan pepohonan karena tledekan sering bersarang di antara pohon atau rimbunan semak dekat sumber air yang mengalir sebisa mungkin kita sedikit samakan pada habitatnya dialam liar.
2. Sarang untuk bertelur 
  - Sarang betelur Tledekan/sulingan gunakan potongan bambu yang berlubang menghadap ke atas, atau bisa juga menggunakan batok kelapa atau yang lainnya.
  - Bahan untuk sarang bisa menggunakan berupa ijuk aren daun cemara atau serat nanas, rumput kering, serat kelapa.
  - Kemudian taruh sebagian bahan sarang dimasukan ke dalam tempat sarangnya, dan sebagian lagi dibiarkan tersebar di lantai kandang untuk memancing insting indukan menjelang bertelur, burung ini akan memungut bahan-bahan untuk menyusun sarang untuk bertelur

3. Proses penyatuan induk usahakan betina terlebih dahulu ke sangkar ternak
Masukan betina dan biarkan sehari betina untuk mengetahui atau adaptasi pada sangkar ternak, memasukkan induk betina ke sangkar penangkaran usahakan pada pagi hari, dan biarkan jantan berada dalam sangkar hariannya taruh didepan sangakar penangkaran tersebut, sesekali digantung agak berjauhan dari sangkar penangkaran, setelah itu tunggulah induk betina sampai benar-benar birahi dan saling memanggil, sehingga mau membuat sarang dan bertelur dengan sendirinya, jika induk betina sudah bertelur dan mengerami telurnya selama 5 hari, masukkan induk jantan ke sangkar penangkaran  pada pagi hari, apabila induk betina masih mau mengerami telurnya, itu menandakan proses penjodohan berhasil, ambil semua telurnya lalu dibuang dan biarkan induk disangkar penangkaran dan tunggu sampai proses selanjutnya dengan perkawinan, bisa juga dengan mengambil jantan dan dilakukan proses ulang mendekatkatkan sangkar jantan dengan sangkar penangkaran, jika induk betina mulai birahi lagi, ditandai dengan aktivitas membuat sarang, induk jantan harus segera dimasukkan lagi ke sangkar penangkaran, sampai terjadi proses perkawinan. Selama berada di kandang penangkaran, tidak dianjurkan memberikan pakan berupa ulat hongkong, karena dikhawatirkan bisa mengganggu proses birahi dan perkawinan dan tunggu untuk proses perkawinan dan bertelur. Semoga bermanfaat artikel ini dibuat untuk berbagi sesama pehobi salam sahabat kicau Indonesia. www.ujebirdfarmmj981.com 

Comments

Popular posts from this blog

CARA MEMBEDAKAN HWAMEI CHINA DAN HWAMEI TAIWAN ( WAMBI )

Cara Mengatasi Masalah Gagal Mabung dan Nyerit

PERAWATAN KOLIBRI ATAU KONIN IJOAN (MH)